Tuesday 4 September 2012

ESU DEMISIONER; JEMBATAN, BUKAN TEMBOK



ESU DEMISIONER; JEMBATAN, BUKAN TEMBOK

Kegiatan kemahasiswaan yang ada didalam maupun diluar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya merupakan napak tilas dari kehidupan organisasi dikampus sehingga banyak penyebutan gelar tanpa profesi. Begitupula dengan penyematan gelar kepada para mantan aktivis organisasi yang berlaku secara periodik tanpa ada deklarasi pelimpahan amanat perjuangan sehingga langkah yang mengiringi merekapun akan terhenti. Tapi itulah paradigma yang muncul pada organisasi Himpunan atau dalam topic issue ini ESU DEMISIONER.
“Kullu Zamanin Insanuha”, begitulah bunyi pepatah arab yang menyadarkan kita bahwa segala sesuatunya akan berubah dan tugas kita bukanlah menghindari perubahan karena takut mengganggu ruang aman kita tapi mengubah sikap kita untuk merespon perubahan dunia. Gambaran itu mengisyaratkan bahwa dalam organisasi perlu reorganisasi dan restrukturisasi untuk melanjutkan perjuangan sebagaimana yang dilakukan oleh Boedi Oetomo yang menjadi cikal bakal perjuangan organisasi hingga nasional dan terpatri dalam lembaran-lembaran sejarah serta direfleksikan dengan sikap kritis dan keresahan intelektual terlepas dari primordialisme Jawa yang ditampilkannya.
Aktivitas mahasiswa biasanya dibedakan menjadi 2 segmen, sebut saja:
1.    Mahasiswa beriorientasi akademis: segmen ini biasanya diisi oleh mahasiswa yang disebut PUS-PUS-KUS (datang ke kamPUS, pulang mampir perPUS dan sampai rumah masuk kaKUS).hehehehe: guyu sek :-D
2.    Mahasiswa beriorientasi akademis dan penunjangnya: segmen ini diisi oleh mahasiswa yang tidak sekedar berfikir jenjang akademis tapi ditunjang dengan meningkatkan hard and soft skill (mengorganisir, manajemen, mengatur, memimpin,dll) dan memperluas relasi serta perkembangan selanjutnya hingga melatih jiwa entrepreneurship, dalam hal ini lebih dominan berada diorganisasi.
Lantas, apa dominasi bagi segmen mahasiswa dengan kategori no. 2 itu?. Ketika mahasiswa aktif dalam kegiatan organisasi kampus biasanya disebut Aktivis, dalam kamus artikata, definisi aktivis berarti;
1.    orang (terutama anggota organisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, wanita) yg bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dl organisasinya;
2.    Pol seseorang yg menggerakkan (demonstrasi dsb).
Tapi dalam bahasa sederhana kampus, aktivis diartikan mahasiswa yang memiliki kegiatan lebih dikampus (termasuk pacaran di kampus, kan sama-sama punya kegiatan lebih di kampus.wkwkwkwk). sedangkan mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi kampus dan tegolong dalam kepengurusan kampus biasanya disebut Fungsionaris.
Selain itu, dalam organisasi kampus terdapat mantan pengurus atau ketua, yang dalam bahasa santun disebut alumni.
Ruang lingkup yang saya bahas ini berkaitan dengan eksistensi ESU sebagai organisasi yang solid sehingga kepada mereka yang pernah mengurus ESU pun tidak menyebutnya mantan atau alumni pengurus tapi kami pengurus ESU memanggil DEMISIONER (biar keren & berwibawa ajah.wkwkwwk).
Jika dilihat dalam kamus Indonesia, kata de·mi·si·o·ner /démisionér/ n; keadaan tanpa kekuasaan (msl suatu kabinet dsb yg telah mengembalikan mandat kpd kepala negara, tetapi masih melaksanakan tugas sehari-hari sambil menunggu dilantiknya kabinet yg baru).
Penyebutan itu memang agak berbeda dengan definisi sebenarnya tapi itu cara kami menghargai para alumni yang telah melimpahkan wawasan perjuangan dan keorganisasian kepada kami.
Alasan kami menyebut mereka Demisioner adalah keyakinan bahwa seorang penanam pohon tidak akan pernah menebang pohonnya serta alasan lain adalah kami hanya ingin membangun jembatan, bukan tembok (bahasa kiasan).

Best regards; Rony Sip
Sumber: http://istilahkata.com/demisioner.html

1 comment:

  1. nice,,, let me say *Today must be better than Yesterday,, and tomorrow must be better than Today*

    ReplyDelete

komentar yang membangun sangat bermanfaat....just do it, I'm sure